DOA KEDAMAIAN KE-10
Maha Shanti Puja/ Doa Kedamaian
diadakan 23 Desember 2018 serangkaian Peringatan HUT ke-23 Veda Poshana Ashram,
yang jatuh pada 23 Oktober 2018 lalu.
Kegiatan ini diselenggarakan di
Pelataran Pura Besakih oleh Pengurus Pusat Veda Poshana Ashram didukung
beberapa Pengurus Cabangnya di beberapa provinsi yaitu Bali, Lombok, Lampung,
Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
Bentuk kegiatan adalah doa
bersama akhir tahun 2018 dengan Homa Yajna/ Agnihotra 9 kunda untuk
keharmonisan dan kedamaian semesta.
Sebelum kegiatan Maha Shanti Puja
pada pagi hingga siang harinya dilaksanakan
Sabha Pandita Veda Poshana Ashram
membahas tentang Aguron-guron.
Dilanjutkan dengan penampilan
Yoga Suryanamaskar yang dibawakan oleh 25 praktisi Pasraman Bali Eling Spirit.
Hadir dan memberikan sambutan
pada saat itu Direktur Kependidikan Ditjen Bimas Hindu Drs. IB Sudana, Presiden
of World Hindu Parisad Made Mangku Pastika, Pengurus
PHDI Pusat Dr. Ketut Arnaya, SE,
MM
Maha Shanti Puja seperti yang
disampaikan Ketua Panitia Ida Pandita Agni Acarya Suvirapremananda merupakan
agenda tetap tahunan untuk doa kedamaian bagi alam semesta melalui
Agnihotra/ Homa Yajna.
Setelah Agnihotra dilanjutkan
dengan Homa Rudram untuk keutuhan NKRI, keberhasilan pelaksanaan Pilpres dan
Pileg tahun depan.
Ketum Veda Poshana Ashram, Ida
Nabe Bhagawan Agni Yogananda dalam sambutannya mengisyaratkan pentingnya
ungkapan rasa bakti melalui nyanyian dan doa karena manusia adalah makhluk
bernyanyi dan berdoa. Diharapkan kegiatan Maha Shanti Puja inj bisa
berkelanjutan.
"Agnihotra adalah Upacara
Veda/ Vedic Ritual bukan milik kelompok tertentu.
Agnihotra adalah puncak dari
kegiatan segala upacara" terang Dr. Ketut Arnaya, SE M.Si yang mewakili
Ketua Harian PHDI Pusat.
Agnihotra menurutnya sangat
ilmiah. Dicontohkan waktu peristiwa gas beracun Bhopal di India ada satu
keluarga yang selamat karena rutin melakukan agnihotra.
Agnihotra berpengaruh kepada
tubuh manusia dan lingkungan dengan pancaran energi positifnya hingga 12
km.
President of World Hindu Parisad,
Made Mangku Pastika menyampaikan
setiap orang menginginkan
kedamaian, baik kedamaian diri-sendiri, orang lain bahkan dunia.
Amarah, Iri, Dendam dan Serakah
(AIDS) harus ditaklukkan dengan praktik meditasi, yoga, atau gita.
Upacara Agnihotra mesti dilakukan
dengan ketulusan hati sesuai ajaran dharma.
Api menurutnya menjadi media
utama menyerap kalori dengan mantra agar masuk ke tubuh.
Upacara paling luhur dari semua
yajna adalah agnihotra.
Bahkan upacara agnihotra yang
dilakukan oleh beberapa hotri dan pandita Veda Poshana Ashram telah ikut
memberikan andil bagi kesembuhannya beberapa waktu lalu.
Sementara Direktur Kependidikan
Ditjen Hindu
Drs. IB Sudana M.Si sangat
mengapresiasi kegiatan ini.
Dalam Sarascamuscaya dikatakan
hidup di dunia sebagai makhluk yang utama karena punya bayu sabda idep.
Posisi manusia adalah sentral,
yang di dalam dirinya ada kedamaian untuk hidup bahagia.
Hal ini bisa sebagai potensi
spiritualitas untuk menjadikan diri suci dengan landasan konsep Tri Kaya
Parisudha
Agnihotra bisa memberikab vibrasi
yang luar biasa bila dilandasi kesucian yang memberikan keharmonisan dengan
sesama maupun dengan lingkungan.