Elevasi spiritual sering diandaikan dengan mendaki gunung untuk mencapi puncak cinta kasih yang tiada lain adalah Shiva itu sendiri. Baik jalan bakti, karma, jnana, raja yoga semua nya sama goal terakhirnya menuju “peak of love” .
Ketika, belum di puncak , pastinya “perdebatan” diskusi, sharring , terjadi dengan berbagai argumen. Tidak jarang dalam memberi opini, persepsi “sing dadi tawah” - tidak bisa ditawar, bahkan sengit, bukan tidak munkin kemudian mepuikan , padahal kebenaran yang diyakini masih parsial belum holistik. Karena itu, dalam proses ( baca mendaki) kebenaran itu masih sifatnya tentatif alias belum fix , mutlak. Jika sudah mencapai puncak gunung itu, amplikasi energi cinta kasih itu sudah absolut tanpa diskriminasi . Sang bakta, walaka, yogi, shadaka itu akan menghayati ishwara sarwa bhutanam - prinsif Maha makya. Sebab hakekatnya keberadaan Tuhan Ishwara itu melekat secara inmanen di semua mahluk. Ketika itu, barulah dia mewujudkan Karuna dan Mudita, cinta kasih dan kasih sayang alias Shiva alias sudah di puncak ( peak positition) itu sendiri.
Karena itu berusahalah mewujudkan prinsif kasih itu pada semua mahluk, Sad Guru Dewa menegaskan “love all” cintai semua, all love - semuanya adalah cinta kasih, love ever - tebarkan selalu hanya kasih sayang, jangan pernah hurt never - menyakiti siapapun. Karena vasudeva kutumbhakam - sejatinya semua mahluk itu bersaudara.
Kita bersaudara ayah Paramashiva ibu Parvati. Memang sich .. Kalau membagi Kasih sayang sama orang tua, keluarga, anak, saudara, temen, guru itu mah gampang. Ya pada mereka yang “care” peduli sama kita, hal itu dalam membagi kasih itu tidak ada masalah. Namun, bagaimana juga agar kasih sayang itu ditujukan kepada musuh. Agar kita tidak punya beban hidup. Bagi kasih itu terutama kepada , orang - orang yang pernah menyakiti kita.
Berdamailah pada mereka karena sama juga berdamai pada diri sendiri. Sebab, mereka saudara, bagian dari kita. Karena itu, Ayo kita benar benar tidak ada lagi menyimpan, menyisakan kebencian, melainkan hanya punya cinta kasih, dan membagi cinta iti buat / kepada mereka . Mari start dari sekarang dengan sungguh sungguh berusaha keras memaafkan mereka yang menyakiti kita itu dengan sepenuhnya. Dengan kemurnian hati, ketulusan, keiklasan .
Damai itu indah, kasih itu Tuhan/ Shiva karena itu tebarkan kasih itu hingga tidak bertepi. Mari kita berusaha secara fisik, mental dan jiwa, bagikan cinta kasih itu kepada semua, terutama kepada musuh, yang pernah menghianati, menyakiti, maafkan mereka dengan tulus, delete semua vibrasi buruk dengan full love, love full. Lakukan hanya dengan love love love ever.
Tat asthu svaha OM Kham Brah Esa Brahmaparamashivstitah OM
Pandit Griramananda Acharya