Agnihotra Yajnya Suci Utama
Pada jaman dahulu Brahma Prajapati sang pencipta menciptakan alam semesta dan mahluk hidup melalui persembahan suci yajna. Alam semesta diciptakan dan dipelihara lewat perputaran yajna, dan Tuhanlah yang menjadi porosnya.
Matahari melakukan yajna dengan tulus iklas tanpa pamrih menerangi alam semesta ini, sehingga Veda menyebutnya sebagai suryaatma jagat tastastusasca – Surya adalah roh alam semesta.
Energi panas matahari menyebabkan air dipermukaan bumi mengalami penyucian dan menguap ke angkasa yang kemudian membentuk awan dan jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan, memberikan kesuburan pada bumi pertiwi sehingga tanaman tumbuh subur.
Proses kerja agni hotra juga meniru proses yajna yg dilakukan oleh matahari.
Peranan api menjadi sangat penting karena hanya api yg mampu membakar bahan bahan persembahan dan mengantarkannya menuju langit.
so agni sa u surya sa u eva mahayamah = Agni adalah sama dengan Surya sama juga dengan Yama yang maha Agung.
Agnihotra atau Homa Yadnya atau Havan atau Hota adalah upacara berdasarkan Weda, Kitab Suci Agama Hindu, Kitab Ilmu Pengetahuan tertua dan terluas di alam semesta. Agnihotra berasal dari bahasa Sansekerta agnihotara dimana terdiri dari dua kata yaitu Agni dan Hotara. Agni adalah api dan Hotara adalah persembahyangan atau melakukan persembahan. Jadi Agnihotra adalah sebuah ritual atau bentuk upacara persembahan dengan mempergunakan sarana agni/api suci sebagai penghantar persembahan. Api suci yang dimaksud adalah api yang dihidupkan dan dikobarkan dalam Kunda. Mengapa persembahan dimasukkan dalam api, hal ini disebutkan dalam Purana, bahwa Dewa Agni (disimbulkan dengan api) adalah lidahnya Tuhan. Sehingga maknanya adalah jika persembahan disampaikan melalui lidah Tuhan, maka persembahan tidak akan nyasar ketempat lain.
Hal ini disebutkan dalam Reg Veda I.1.1
agnim ile purohitam ,
yajnasya devam rtvijam,
hotaram ratna dhatanam
“oh deva Agni, Engkau sebagai Pendeta Utama, dewa pelaksana upacara yajna, kami memuja-Mu, Engkau pemberi Anugrah berupa kekayaan yang utama”
Maknanya adalah bahwa dewa Agni berfungsi dan bertugas sebagai Purohita (Pendeta Utama), maka dapat disimpulkan bahwa tanpa dewa Agni berarti semua upacara persembahan tidak akan sempurna. Tidak perlu ragu untuk melaksanakan Agnihotra karena akan otomatis dipimpin oleh Dewa Agni, dan tidak perlu takut ada kesalahan karena Dewa Agni sebagai Pendeta pemimpin upacara kita, serta pada bagian akhir agnihotra ada mantra penyempurnaan dan permohonan maaf.
Agnihotra sebagai ”Pusar Alam semesta” , disebutkan dalam Regveda I.164.35
iyam vedih paro antah prthivya ayam yajno bhuvanasya nabhih, ayam somo vrishno asvasya reto brahmayam vacah paramam
”Altar (kunda pemujaan) adalah tempat tertinggi di bumi, tempat yajna (kunda) adalah pusat alam semesta. Persembahan berupa daun-daun atau rerumputan akan menyuburkan bumi dengan jatuhnya hujan secara teratur, Oh Tuhan, Engkau adalah Mahakuasa dan tersuci diantara semuanya”
Makna sloka ini, dimana ada satu kalimat ”yajno bhuvanasya nabhih” yang artinya ”yajnya adalah pusat alam semesta dalam segala bentuk manifestasi”. Itulah sebabnya para peserta Agnihotra duduk melingkar mengelilingi Kunda sebagai Pusat Alam Semesta. Baik pendeta, pemangku ataupun peserta duduk sejajar yang merupakan persamaan kedudukan di hadapan Tuhan.
Persembahan Agnihotra bersifat Ahimsa, dimana dalam upacara agnihotra hanya mempergunakan bahan-bahan satwika tanpa ada unsur daging seperti dijelaskan dalam Rg Veda I.1.4 sebagai berikut :
agneyam yajnam advaram, visvatah pariburasi sa id devesu gacchati
Artinya : Dengan persembahan tanpa daging, dilaksanakan dari segala arah, semoga sampai kepada para dewa-dewa.
Jadi agnihotra sudah sesuai dengan kitab Bhagavadgita bahwa persembahan yang utama berupa daun, bunga, buah, api dan air.
Agnihotra atau Homa Yadnya adalah merupakan yadnya paling utama/ tingkatan tertinggi menurut Weda. Upacara ini amat sederhana namun memiliki makna, kekuatan dan manfaat yang sangat luar biasa. Upacara ini telah lama dilupakan oleh umat Hindu di nusantara sehingga sering dikait kaitkan dengan aliran tertentu.
Dapat ditegaskan disini bahwa Agnihotra BUKAN ALIRAN tetapi memang ada disebutkan didalam Kitab Suci Weda dan bersifat UNIVERSAL. Sebagian besar umat Hindu mengatakan agnihotra sebagai sebuah aliran karena mereka tidak mempelajari kitab suci Weda, sehingga tidak pernah mengetahui isi dari Weda dan otomatis tidak mengetahui kalau agni hotra disebutkan didalam Weda.
Agnihotra atau Homa Yadnya adalah merupakan Yadnya tertinggi atau mutiaranya Yadnya dan paling utama menurut Weda. Agnihotra bisa dilaksanakan kapan saja dan dimana saja, yang terpenting disitu ada keikhlasan dan berserah diri kepada Hyang Maha Pencipta.
Agnihotra bersifat universal, tidak hanya milik umat Hindu atau sampradaya/aliran tertentu, akan tetapi bisa diikuti oleh semua umat beragama maupun yang tidak beragama, karena Agnihotra lahir pada zaman Weda, dimana pada saat itu tidak dikenal namanya agama ataupun aliran. Yang ada pada saat itu hanyalah ajaran Ketuhanan dan Ilmu Pengetahuan yang dituangkan dalam Weda. Penganut ajaran Weda tidak membeda-bedakan dirinya dalam kelompok tertentu, karena sesungguhnya umat manusia adalah satu dan sederajat.
Agni Hotra dilakukan dengan tujuan dan manfaat sebagai berikut:
- Dewa Yadnya, yang merupakan Kewajiban sebagai penganut ajaran Weda/Hindu untuk berbhakti kepada Hyang Widhi.
- Rsi Yadnya, untuk proses Diksa, mewinten, dsb.
- Pitra Yadnya, untuk penyucian leluhur, ngaben, nyekah/ngeroras, doa roh makhluk hidup, mendoakan orang meninggal, dsb.
- Manusia Yadnya, seperti upacara pernikahan, bayi dalam kandungan, kelahiran bayi, 3 bulanan, 6 bulan / otonan, ulang tahun, mulai sekolah, tamat sekolah, syukuran, dsb.
- Butha Yadnya, seperti pecaruan, pembersihan karang, mulang pekelem, mohon hujan, dsb
- Penyucian dan pelayanan kepada orang tua, guru ataupun orang-orang suci.
- Santhi Puja, doa perdamaian
- Pengobatan / penyembuhan dari suatu penyakit
- Pengelukatan / Ruwatan / Peleburan dosa
- Penyelarasan energy alam semesta atas pengaruh planet kelahiran, yang berakibat buruk/tidak bagus pada kehidupan. Di India upacara ini biasa disebut Navagraha, berfungsi untuk menormalkan pengaruh buruk karma negatif atau posisi 9 planet saat manusia dilahirkan.
- Doa kenegaraan ataupun usaha/bisnis/pekerjan.
- Permohonan/Doa apapun yang diinginkan
- Menyelaraskan makrokosmos dan mikrokosmos
- Membersihkan atmosfir bumi / memurnikan udara, memperbaiki lobang ozon yang rusak.
- Menghilangkan stress dan fikiran negatif
- Partikel halus dari agni hotra menerbangkan aura kasih sayang kepada dunia
- Menghilangkan ketergantungan alkohol, narkoba.
- Sebagai bahan pertanian organik, untuk membantu kesuburan tanah dan tanaman.
- Menetralkan efek radioaktif dan menetralkan gas-gas berbahaya.
- Meningkatkan aura peserta ataupun lingkungan tempat agnihotra dilaksanakan.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan umat manusia dalam kasih sayang dan persamaan derajat, karena dalam pelaksanaan agnihotra baik pendeta, pemimpin, raja, petani, pedagang, buruh, pelajar, semua duduk sama rata mengitari agnikunda, tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah karena dihadapan agni semua manusia sama derajatnya.
Agnihotra terdapat dalam beberapa naskah Kitab Suci Agama Hindu ataupun turunannya, sebagai berikut:
1. Rg Veda, paling banyak memuat tentang pemujaan agni, lebih dari 200 sloka, dimulai dari mandala 1, sukta 1, sloka 1, diawali dengan puja Agni. Secara jelas agni hotra disebutkan dalam Mandala 3 sukta 19 sloka 1 sebagai berikut:
agnim hotaram pra vrne miyede grtsam kavim visvavidam amuram sa no yaksad devatata yajiyan raye vajaya vanate madhani
kami merasa terhormat untuk memohon Tuhan sebagai pembimbing kami dalam upacara api / agni hotra ini. Tuhan yang sangat bijaksana mengetahui segalanya dan selalu berhasil. Semoga Tuhan yang maha mulia menerima persembahan kami yang berharga guna kekayaan dan makanan.
Agnihotra juga tertuang dalam Mandala X Sukta 66 sloka 8 sebagai berikut:
dhrtavratah ksatrya yajnaniskrto drthaddiva adhvaranamabhisriyah agnihotara rtasapo adruho’po asrjannanu vrtraturye
Para Dewa setelah menghadiri upacara persembahan, diberkati dengan kekuatan, sangat cemerlang, penyelamat persembahan api, Dewa Agni sebagai pendetanya, penikmat kebenaran, tidak terkalahkan, membebaskan air saat pertarungan dengan Vrtra.
2. Yajur Weda Adhyaya 3 sloka 1-5
om bhur bhuvah svah dyauriva bhumna prithiviva varimnaa tasyaaste prthivi devayajani pristhe gnim anaadamanaadyaayaadadhe
Oh Tuhan yang menjiwai ketiga dunia, kami nyalakan api yajna Agnihotra di bumi ini dengan tulus dan suci. Kunda ini merupakan simbul dari permukaan bumi yang luas. Semoga persembahan yang diaturkan diterima oleh Agni yang suci.
3. Sama Veda 1.1.1.2
tvamagne yajñ ānām hotā visvesām hitah devebhirmāruse jane
Oh Dewa Agni, Engkau telah berada di kunda sebagai hotara persembahan pada setiap upacara yang dilaksanakan oleh para dewa, juga di antara semua rumpun manusia
4. Atharva Veda, menyampaikan sekitar 23 sloka agni hotra, yang terpenting dalam adhyaya XXVIII sloka 6
yatrā suhārdāṁ sukṛtam – agnihotrahutaṁ yatrā lokaḥ,
taṁ lokaṁ yamniyabhisambhuva sā no ma hiṁsit puruśān paśuṁūca
Dimana mereka yang hatinya mulia bertempat tinggal, orang yang pikirannya damai dan mereka yang mempersembahkan Agnihotra, di sanalah majelis (pimpinan masyarakat) bekerja dengan baik, memelihara masyarakat, tidak menyakiti mereka dan binatang ternaknya.
5. Canakya Nitisastra VIII.10
agni hotram bina vedaa na ca daanam bina kriyaah
na bhaavena siddhis tasmaad bhaavo hi kaaranam
Artinya: belajar Veda tanpa melakukan Agni Hotra adalah sia-sia belaka. Upacara yadnya tanpa disertai dana punya tidaklah sempurna. Tanpa disertai dengan bhakti semuanya itu tidak akan berhasil. Oleh karena itu hal yang paling utama adalah bhakti yaitu penyebab dari segala keberhasilan.
6. Manawadharmasastra, menguraikan sekitar 10 sloka, yang terpenting sloka III.76
agnau pràstàhutiá samyag àdityam upatiûþate, àdityàjjàyate våûþir våûþerannaý tataá prajàá.
Persembahan yang dihaturkan kedalam api akan mencapai matahari, dari matahari turunlah hujan, dari hujan timbullah makanan, dari makanan makhluk hidup memperoleh hidupnya
7. Manawadharmasastra mengharuskan pelaksanaan agnihotra bagi seorang Brahmana, sebagaimana tercantum dalam Bab IV.25;
agnihotram ca juhuyaa daadyante dyunisoh sadaa,
darsena sraaddhamaasaante paurnamaasena caiva hi
seorang brahmana harus selalu menghaturkan agnihotra pada waktu awal atau akhir dalam sehari, sedangkan upacara darsa dan purnamasa pada setiap akhir tengah bulan.
8. Sumber lain tentang agnihotra sangat banyak seperti: Mahanarayana Uphanisad 78.9, Agastya Parwa 355, Sutasoma 1.11, 79.8, 109.4, 110.6, 119.12, Tantri Kamandaka 38, 142, Nagarakertagama 8.4, Adiparwa 197, Brahmanda Purana 127, 178, Wirathaparwa 12,, Ramayana 5.9, Nitisastra 8.1, Sarasamuscaya 64, Slokantara 41
Agnihotra dan pemujaan Agni paling banyak ditemukan dalam Rg Veda dan Atharva Veda, lebih dari 500 sloka, dimana segala bentuk yadnya berpusat pada Agni/Api. Sama halnya dengan alam semesta, semuanya berpusat pada api. Sebagai contoh susunan tata surya kita, pusat pergerakannya/kehidupannya adalah matahari yang sejatinya merupakan api yang sangat besar dan panas. Api (matahari) adalah merupakan pusat energy perputaran seluruh planet yang mengelilinginya secara teratur. Hal ini membuktikan betapa pentingnya peranan api/agni baik dalam pergerakan alam semesta, kehidupan maupun yadnya. Dalam tatanan masyarakat Hindu-Bali, pemujaan kepada Dewa Matahari / Surya / Aditya adalah pemujaan pertama dalam susunan Panca Sembah, dengan asumsi sembah puyung/kosong saat awal dan akhir tidak dihitung karena merupakan pembukaan dan penutupan.
OM ADITYASYA PARAM JYOTIH RAKTA TEJA NAMO’STUTE SVETA PANGKAJA MADHYASTA BHASKARAYA NAMO’STUTE OM HRANG HRING SAH PARAMASIVA ADHITYA YA NAMAH SVAHA Om sinar Surya yang hebat/cemerlang Engkau bersinar merah, hamba memujaMu Engkau berada ditengah-tengah teratai putih Hormat kepadaMu sang pembuat sinar Hormat kepada Paramasiwa berwujud sebagai Surya
Sarana/Bahan upacara Agnihotra sangatlah sederhana dan dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat upacara
dilaksanakan.
Berikut sarana dan bahan-bahan inti yang perlu disiapkan:
1. Agni Kunda, bisa dari tembaga, tanah, bata, dsb
2. Kumba dari kelapa daksina dan daun
3. Bunga yang masih segar/kondisi baik
4. Air/Tirtha
5. Dupa (bila ada)
6. Dipa/lilin (bila ada)
7. Daun Mangga atau beringin
8. Kayu mangga/nangka/beringin, atau yang lainya
9. Kapas/kamper
10. Minyak susu(ghe) atau minyak kelapa
11. Biji-bijian seperti beras, padi gabah, kacang, dsb, namun
umumnya yang dipakai adalah beras atau gabah.
12. Sarana tambahan lainnya bila ada seperti buah, daun-
daunan, kue, nasi kukus, permen, dsb yang terpenting
bersifat sattwam dan dengan keikhlasan/ ketulusan hati.
13. Kala Agni Mandala Caru sederhana dlm agnihotra: kala agni
rudra mandala (dua buah daun disilang diisi nasi dan bawang
jahe atau lauk seiklhasnya 4 sisi), ditujukan kepada para gana
(pasukan kurcaci penunggang gajah) milik Hyang Rudra
(Siwa) yang Ganesha sebagai panglimanya.
1). Daun tapak dara / disilang sebagai lambang alam semesta segala arah
2). Nasi sebagai lambang amertha (dharma, kesejahteraan), sifat satwam
3). Jahe sebagai lambang panas, keras, marah, ego, sifat rajah (fungsinya sama dg daging/darah)
4). Bawang sebagai lambang dingin, kebodohan, kegelapan, sifat tamas (fungsinya sama dg sayuran/buah)
5). Garam sebagai simbol kekuatan penetralisir, pembersih, pelukatan, pelebur
6). Tirtha / air suci sebagai lambang pemasupati, meningkatkan kedudukan para roh yg bertebaran di alam semesta
Agnihotra Singkat / sederhana dapat dilaksanakan secara singkat / inti / sederhana untuk dilaksanakan sehari-hari dan atau dalam keadaan waktu yang tersedia sangat terbatas.
Berikut adalah tahapannya
1. DATTA MANDALA
Pembuka
om tat sat vigneshvara ya namaha
Om Hyang Widhi dalam wujud Sri Vighna Ganapati, semoga tiada halangan merintangi
om tat sat atma lingga hum
Om Hyang Widhi, asal mula sang atma yang bersthana
dikedalaman hati
Bhagavadgita XVII.23
om tat sad iti nirdeso, brahmanas tri vidhah smrtah brahmanas tena vedas ca, yajnas ca vihitah pura
Tiga kata Om Tat Sat adalah asal muasal penciptaan, dipergunakan untuk menunjukkan kebenaran mutlak yang paling utama. Tiga lambang tersebut melahirkan Brahmana, Weda dan Yajna, oleh karenanya tiga lambang tersebut juga dipergunakan oleh para Brahmana sambil mengucapkan kata-kata Weda dan pada waktu menghaturkan korban suci / yadnya sebagai wujud bhakti kepada Hyang Widhi
Penyalaan Dipam/Jyotir
Shubham Karoti Kalyaannam-Aarogyam Dhana-Sampadaa | Shatru-Buddhi-Vinaashaaya Diipa-Jyotir-Namostute ||
Sujud kepada cahaya dari dipam, yang membawa keberuntungan, kesehatan dan kemakmuran Sujud kepada cahaya dari dipam , yang menghalau kelemahan rasa/intelek kami,
Diipa-Jyotih Para-Brahma Diipa-Jyotir-Janaardanah | Diipo Haratu Me Paapam Diipa-Jyotir-Namostute ||
Sujud kepada cahaya dari dipam, yang merupakan perwujudan Para Brahma, juga perwujudan Sri Wishnu Sujud kepada cahaya dari dipam, yang menghapus segala dosa
om jayanthi jayanthi surya sapta lokaika deepam
Sujud kepada kemaha muliaan Dewa Surya, Cahaya dari
tujuh loka
Penyucian/Pelukatan
Dengan sarana air suci, untuk membersihkan sarana upacara, tempat upacara dan peserta agni hotra.
om apavitraah pavithrovaa, sarvaavasthaam gatopivaa, yah smaret pundarikaaksham, sabaahyaabhyantarah suchi
Oh Tuhan kami memercikan air suci ini di atas kepala hamba dan memusatkan pikiran pada dewa seperti bunga teratai sehingga hamba disucikan luar dalam
2. ARYAMA MANDALA
Omkara Dhyanam
AUM (Dibaca OOOOONNGGGMMMM) Gemakan/ucapkan secara pelan sebanyak 7 X atau 21 X, tujuannya adalah untuk menyucikan diri dan tempat upacara serta sebagai penyambung dengan kekuatan Tuhan.
Guru/Ganesha Puja
om namo bhagabatae gajaananaaya namaha
om gam ganapati ya namah
om gananam tva ganapatim havamahe kavim kavinam upamasravastamam jyestharajam brahmanam brahmanas pata a nah srnvann utibhih sida sadanam prano devi sarasvati vaajebhir vajinivati dhinaama vitryavatu ganeshaaya namah sarasvatyai namah shri gurubhyo namah hari om
Om Dewa Ganesha kami memohon kehadiranMu, kami memusatkan pikiran kepadaMU, Engkau Penguasa para Gana, mohon berkenan hadir, kami mengundangMu Engkau Yang Sesungguhnya Adalah Brahma Wishnu Siwa Pemimpin Semua Makhluk, Bidadari, Dewa, Planet, Alam Semesta Semua Maha Guru Dan Bhakta Berbhakti Kepadamu Engkaulah Yang Pertama Dipuja, Dijunjung Serta Dihormati Yang Memberikan Anugrah Tanpa Batas Kepada Semua Bhakta Om Dewa Ganesha, Jauhkanlah Dari Semua Halangan Dan Terimalah Puja Kami Sembah Sujud Hamba Kepada Ganesha Sembah Sujud Hamba Kepada Dewi Saraswati Sembah Sujud Hamba Kepada Maha Guru Semoga Damai Damai Damai Selalu
Kala Agni Mandala
Menghaturkan Caru Kala Agni Mandala disebelah bawah Kunda
om gam ganapati ya namah
om catur bhuana catur ganam
om buktyantu sarwa gana(m)
om buktyantu sarwa bhutanam
om sarva bhuutaantaraatmaa ya namah
om kala agni rudra amertha ya namah
Om Dewa Ganapati sebagai Panglima Para Gana, yang menguasai empat penjuru alam, hamba berikan sesaji kepada para gana, kepada para bhuta, semoga amertha kala agni rudra ini menyucikan mereka
3. MITRA MANDALA
Memohon Tirtha Amertha
om aapo vaa idam, sarvam vishvaa bhuutaanyaapah, praanaa vaa aapah pashava aapo ‘nnamaapo, amrtamaapah samraadaapo viraadaapah svaraadaapashchandaamusyaapo jyotiimshyaapo, yajuumshyaapah satyamaapah sarvaa devataa aapo bhur bhuvah suvaraapa om
Oh Tuhan sesungguhnya semuanya ini adalah air, Semua mahluk hidup adalah air, nafas fital dalam badan adalah air , yang berkaki empat adalah air, hasil panen adalah air, semua benda adalah air , planet –planet yang bercahaya adalah air, weda, Kebenaran Segala devata adalah air Tiga dunia yang dinyatakan sebagai Bhur Bhuvah Svah adalah air Sumber dari segalanya ini adalah yang tertinggi, OM
Memohon Kehadiran Dewata
om aavaahayaami vighesham suraraajarchiteshvaram anathanaatham sarvajnam pujaartham ganaanaayakam om sri siddhi vinaayakaaya namaha aavaahanam samarpayaami
Om dewa Ganesha,kami menyambut-Mu terimalah sujudku yang paling dalam pada-mu engkau maha mengetahui yang dipuja oleh dewa-dewa di surga Hormat kepada Siddhi Vinaayakaa,kami mengundangmu
om pranamya sirasa linggam, deva linggam mahesvara, sarva devati devanam tasmei lingga ya vai namah
Om Lingga manifestasi Hyang Widhi dalam wujud Dewa Dewi, kami menyambut-Mu silahkan berstana pada lingga, kami mengundangmu
4. VARUNA MANDALA
Menyalakan Api Kunda
om bhur bhuvah svah dyauriva bhumna prithiviva varimnaa tasyaaste prthivi devayajani pristhe gnim anaadam
anaadyaayaadadhe
Oh Tuhan yang menjiwai ketiga dunia, kami nyalakan api yajna Agni Hotra di bumi ini dengan tulus dan suci. Kunda ini merupakan simbul dari permukaan bumi yang luas. Semoga persembahan yang diaturkan diterima oleh Agni yang suci.
Sujud kepada Dewa Agni Prajapati
om brahma prajapatih rsihi gayatri candaha shri vishnu devata agni sanmukhi karane viniyogaha
Sujud kepada Brahma Prajapati sebagai Rsi (Pemimpin Agnihotra ini) Dengan Gayatri sebagai lagunya dan Shri Wishnu sebagai Dewatanya Kami memuja Agni Yang Agung
Agni Surya Puja
oṁ agnim īle purohitaṁ yajñasya devam ṛtvijam hotāraṁ ratnadhātamam
Kami memuja Dewa Agni, Pandita Utama, Deva penyelenggara ūpacāra Yajña, kami memujaMu, pemberi anugerah (kekayaan) utama.
a. Agnihotra pada waktu sore/malam hari
om agniya swaha, idam agniya idam na mama, om agni jyotir jyotir agnih swaha, om sajur dewena sawitra sajuratryendravatya, jusanah agnir vetu swaha
Om persembahan bhaktiku pada Dewa Agni, Yang menerangi hidupku di malam hari, Semua ini adalah milikMu bukan milikku. Semoga Engkau menerima persembahan bhaktiku di malam hari ini
b. Agnihotra pada waktu pagi/siang hari
om suryaya swaha, idam suryaya idam na mama, om suryo jyotir jyotir suryah swaha, om sajur dewena sawitra sajur ushasendravatya, jusanah suryo vetu swaha
Om persembahan bhaktiku pada Dewa Surya, Yang menerangi hidupku di siang hari, Semua ini adalah milikMu bukan milikku. Semoga Engkau menerima persembahan bhaktiku di siang hari ini
Amrtha Pastaranamasi
om amritho pastaranamasi svaha
Om Hyang Agni kami persembahkan air suci ini
5. INDRA MANDALA
Ganesha Puja
om shreem hreem kleem ganeshwaraya brahmarupaaya charaave sarva siddhi pradeshaaya vighneshaaya namo namah
swaahaa
Om Dewa Ganapati Penguasa Semua Ciptaan Hamba Berbhakti Dan Berpasrah Diri Engkaulah Brahma Wishnu Dan Siwa Penganugrah Segala Keinginan Pemberi Kekuatan Supranatural, Kekuatan Siddhi Pemberi Kejayaan, Kekayaan Dan Keabadian Engkau Adalah Guru Alam Semesta
Gayatri Savitri
om bhur bhuvah svaha
tat sawitur warenyam
bhargo dewasya dhiimahi
dhiyo yo nah pracodayaat
swaahaa
Om Hyang Widhi penguasa ketiga dunia Kami sujud bhakti kepada Yang Maha Cemerlang Sinar Suci Dewata Agung penghancur semua dosa Terangilah Jiwaatma kami
Brahma-Saraswati Gayatri
om mahadevi ya widmahee
brahma putri ya dimahee
tano saraswati pracodhayat
swaahaa
Om Sujud bhakti kami kepada Dewi Saraswati Shakti Dewa Brahma Kami memusatkan bhakti kepada Dewi Saraswati
om parameswara ya widmahee
paratatwa ya dimahee
tano brahma pracodayat
swaahaa
Om Sujud bhakti kami kepada Parameswara Dewata Sumber segalanya Kami memusatkan bhakti kepada Dewa Brahma
Wishnu-Lakhsmi Gayatri
om maha lakshmi ya widmahee
wishnu patnyai ya dimahee
tano lakhsmi prachodayat
swaahaa
Om Sujud bhakti kami kepada Dewi Mahalakhsmi Shakti Dewa Wishnu Kami memusatkan bhakti kepada Dewi Lakhsmi
om narayana ya widmahee
wasudewa ya dimahee
tano wishnu prachodayat
swaaha
Om Sujud bhakti kami kepada Narayana Dewata Wasudewa yang mulia Kami memusatkan bhakti kepada Dewa Wishnu
Siwa-Durga Gayatri
om katyayana ya widmahee
kanya kumari dimahee
tano durga prachodayat
swaaha
Om Sujud bhakti kami kepada Dewi Penguasa Kematian Shakti Dewa Siwa Kami memusatkan bhakti kepada Dewi Durga
om tat purusha ya widmahee
mahadewa ya dimahee
tano rudra prachodayat
swaaha
Om Sujud bhakti kami kepada Purusa Mahadewa yang Agung Kami memusatkan bhakti kepada Dewa Siwa
6. VIVASVAN MANDALA
Menghaturkan persembahan kedalam api kunda Persembahan dapat berupa apa saja, buah, bunga, nasi, dll om pranaaya svaaha om apaanaaya svaaha om vyanaaya svaaha om udaanaaya svaaha om samaanaaya svaaha om sarva bhaktyam samarpayami
swaahaa
Menghaturkan persembahan kepada Dewata penguasa Bhuta Menghaturkan nasi kepel 10 (sepulu) buah atau biji-bijian 10 X
om agnaye svaahaa, om somaya svaahaa, om agni somabhyam svaahaa, om visvebhyo devebbhyah svaahaa, om dhanvataraye svaahaa, om kahvai svaahaa, om anumatyai svaahaa, om prajapataye svaahaa, om dyava prthivibhyah svaaha,a om svistakrite svaahaa
Menghaturkan air suci
om amritha pidhanamasi swaha
Kami persembahkan air suci ini untuk agni yang menyebar dan meresapi
7. TVASTHA MANDALA
Pitra Japam
om pitri gana ya widmahi,
jagat darinei dimahi
tanno pitru prachodayaat
om sarwa pitru dewa ya namaha
tasmei swadha namaha
om shri guru dewa datta
Om Dewa Gana/Ganesha penjaga/pengayom para roh leluhur, Penguasa alam semesta, kami bersujud. Sucikanlah leluhur kami dengan sinar cemerlangmu Bhakti kami persembahkan dengan tulus, agar leluhur tersucikan seperti para dewa, dengan persembahan suku kata swadha yang suci. Om Hyang Tritunggal (Dattatreya), kami memohon AnugerahMu
Samskara Untuk segala jenis doa seperti kehamilan, kelahiran, menikah, dll
8. VISHNU MANDALA
Agni Pratistha
Dengan telapak tangan diarahkan ke Agni, mohon penyucian dengan Gayatri Mantra
Amritha Pratistha
Dengan air suci yang dicampur abu agnihotra, mohon penyucian dengan Gayatri Mantra
Prana Pratistha
Dengan beras merah atau bunga di tangan, mohon penyucian dengan Gayatri Mantra
9. AMSUMAN MANDALA
Puja Tri Sandhya
Bisa dilaksanakan Puja Tri Sandhya
Panca Sembah
Bisa dilaksanakan Panca Sembah
Hening / Meditasi
Bisa dilaksanakan hening untuk menyatukan diri dengan
Hyang Widhi.
10. BARGHA MANDALA
Penyempurnaan Puja
om purnam aadah purnam midam
purnaat purnam udachyate
purnasya purnaamaadaya
purnamevaa vaishishyate
itu sempurna,ini sempurna dari sempurna timbullah yang sempurna sempurnalah yang tertinggal/terlupakan
11. PUSYA MANDALA
Pradaksinam (putar kanan) dan Hitacarinam (putar kiri) mengelilingi agnikunda dengan diiringi Gayatri Mantra, dengan membawa kumba, tirtha, dipam.
om pradakshinatrayam deva
prayatnaena maya kritam
taena paapaani sarvaani
vyapohatu ganeshvara
om sri siddhi vinaayakaaya namaha
om sarva devebhyo namaha
pradakshinaan samarpayaami
Om Hyang Widhi, aku melakukan puja dan berkeliling tiga kali untuk melenyapkan segala dosa-dosa kami dan karma buruk. Mohon lenyapkan segala karma buruk dan berkatilah kami Sujud kepada siddhi vinayaka, sujud kepada semua Dewata, Aku persembahkan pujian dan berkeliling
Memohon Tirtha Suci dari pelinggih/agni kunda/altar
Kumba yang tadi dibawa keliling kunda / pradaksinam dipecahkan kelapanya, diambil airnya sebagai tirtha amertha, dicampur dengan air kumba dan tirtha lainnya.
Om Sri Wishnu ya namaha
Om Gangga Dewi ya namaha
Sarwa dosa winasanam
Om Shri Wishnu, OM Dewi Gangga, berkatilah kami dengan air suciMu, agar dosa-dosa kami dibersihkan dan kami disucikan lahir nathin
Memohon Wibhuti
Memohon abu suci dari agnihotra untuk dikenakan / ditempelkan di dahi, dengan Gayatri Mantra.
12. PARJANYA MANDALA
Permintaan Maaf dan Namaskuru/Sujud
om yadaksarapadabhrastam maatraahinam tu yad bhavet tatsarvam ksamyataam deva naaraayana namostu te om shanti shanti shanti om
Sujud Kepadamu Dewa Narayana Maafkan Aku Atas Segala Kesalahan Dalam Hurup Atau Pengucapan Mantra Yang Mungkin Terjadi Dalam Pujaku Ini Oh Tuhan Semoga Damai Dan Damai Dimana-Mana
Santhi Mantra/Penutup
om shanti shanti shanti om
Oh Tuhan Semoga Damai Dan Damai Dimana-Mana
Catatan : Agnihotra versi lengkap atau versi Pandita / Hotri bias dipelajari di Veda Poshana Ashram terdekat atau dengan mengunjungi admin website kami :