Didalam filsafat dan agama Hindu
(Siwa Siddhanta Indonesia) ini prinsip tertinggi adalah Parama Siwa. Dunia
dengan segala isinya (sarwa tattwa) lahir dari dua prinsip abadi yang mempunyai
sifat dan karakter bertentangan, yaitu Cetana, prinsip kesadaran, sementara
Acetana prinsip kebendaan/non kesadaran. Keduanya bertemu (samyoga) kemudian
melahirkan tattwa-tattwa, termasuk Panca Maha Bhuta. Sementara dewa-dewa yang
membentuk sistem kosmologi dan kosmogoni agama Hindu di Bali sekarang ini
adalah manifestasi kekuatan tertinggi tersebut yang membentuk konsep Dewata
Nawa Sangha. Masing-masing arah mata angin baik dik maupun widik dan wiswa
ditempati oleh dewa-dewa tertentu berikut aksara, warna, senjata, urip (nilai)
dan fungsi-fungsinya baik di Bhuana Agung maupun Bhuana Alit. Dalam bahasa umum
umat Hindu di Bali konsep ini sering disebut "Pengider-ideran",
artinya di setiap arah mata angin baik dik dan widik di-sthana-kan dewa-dewa.
Di dalam semuanya itu, Parama Siwa merupakan prinsip tertinggi, meresapi, memelihara
dan mempralina alam semesta dengan segala isinya. Ia transendental dan juga
imanen; ia Nirguna dan juga Saguna.
Dewata Nawa Sangha adalah
sembilan gelar kemahakuasaan/perwujudan Sang Hyang Widhi dalam fungsi dan tugas
beliau sebagai penguasa alam semesta. Kesembilan kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
inilah menjaga agar dunia ini selalu sejahtera, subur dan lestari. Kesembilan
kemahakuasaan Sang Hyang Widhi ini menempati kesembilan penjuru mata angin.
Tiap penjuru mata angin mempunyai senjata tertentu dan urip (nilai) tertentu
juga dan juga mempunyai aksara suci masing-masing. Kesembilan kemahakuasaan
Sang Hyang Widhi beserta arah mata angin yang dijaga yaitu :
1. TIMUR :
Dewata Penguasa Daerahnya :
Iswara.
Warnanya : Putih.
Uripnya (Nilainya) : 5 (Lima).
Senjatanya : Bajra.
Aksara Sucinya : SA.
2. TENGGARA :
Dewata Penguasa Daerahnya :
Mahesora.
Warnanya : Dadu.
Uripnya (Nilainya) : 8 (Delapan).
Senjatanya : Dupa.
Aksara Sucinya : NA.
3. SELATAN :
Dewata Penguasa Daerahnya :
Brahma.
Warnanya : Merah.
Uripnya (Nilainya) : 9
(Sembilan).
Senjatanya : Gada.
Aksara Sucinya : BA.
4. BARAT DAYA :
Dewata Penguasa Daerahnya :
Rudra.
Warnanya : Jingga.
Uripnya (Nilainya) : 3 (Tiga).
Senjatanya : Mosala.
Aksara Sucinya : MA.
5. BARAT :
Dewata Penguasa Daerahnya :
Mahadewa.
Warnanya : Kuning.
Uripnya (Nilainya) : 7 (Tujuh).
Senjatanya : Nagapasa.
Aksara Sucinya : TA.
6. BARAT LAUT :
Dewata Penguasa Daerahnya :
Sangkara.
Warnanya : Hijau.
Uripnya (Nilainya) : 1 (Satu).
Senjatanya : Angkus.
Aksara Sucinya : SI.
7. UTARA :
Dewata Penguasa Daerahnya :
Wisnu.
Warnanya : Hitam.
Uripnya (Nilainya) : 4 (Empat).
Senjatanya : Cakra.
Aksara Sucinya : A.
8. TIMUR LAUT :
Dewata Penguasa Daerahnya :
Sambu.
Warnanya : Biru.
Uripnya (Nilainya) : 6 (Enam).
Senjatanya : Trisula.
Aksara Sucinya : WA.
9. TENGAH :
Dewata Penguasa Daerahnya : Siwa.
Warnanya : Pancawarna.
Uripnya (Nilainya) : 8 (Delapan).
Senjatanya : Padma.
Aksara Sucinya : I dan YA.
Ida Pandita Agni
Shree Yogiswara Sebali
VPA SulSel