PANDIT KUMARI:
PERLU PEMBINAAN UMAT HINDU DI KABUPATEN BALANGAN
Keberadaan umat Hindu di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan mengetuk hati Ida Pandita Kumari Ananda Devi, seorang Pandita Agni asli Kalimantan yang sudah menjalani prosesi diksa 30 September 2015 lalu. Menurutnya sejak tahun 2014 banyak masyarakat Suku Dayak yang sebelumnya beragama Kaharingan kini masuk Hindu. Di Kabupaten Balangan sendiri pada akhir tahun 2017 tercatat 2958 jiwa penduduk yang beragama Hindu. Sebetulnya masih banyak yang belum terdata karena karena akses jalan untuk mencapai rumahnya belum baik.
Pandita Kumari biasanya melakukan pembinaan dari rumah ke rumah yang jaraknya bisa mencapai puluhan kilometer. Kondisi sekarang sudah relatif lebih maju karena mereka bisa melaksanakan persembahyangan bersama di balai adat. Balai bagi masyarakat Suku Dayak dipergunakan sekaligus sebagai tempat suci, tempat melaksanakan upacara agama dan perkawinan.
Pada perayaan hari raya Nyepi dan Saraswati Maret 2018 lalu persiapan dan persembahyangan bersama dilakukan di balai adat Desa Anian Kecamatan Tebing Tinggi Kabuaten Balangan. Pada hari itu untuk kali pertama mereka melaksanakan Catur Brata Penyepian (amati agni, amati karya, amati lelungan dan amati lelangunan). Sebuah kemajuan yang sangat luar biasa.
Perkembangan umat Hindu yang cukup pesat di Kabupaten Balangan tidak terlepas dari peranan serta bimbingan Ida Pedanda Nabe Ketut Sebali Tianyar Arimbawa (alm) beserta Ida Pedanda Nabe Istri, Ida Pandita Nabe Sri Bhagavan Agni Yogananda, Ida Pandita Nabe Acarya Agni Yogananda serta para Pandita Agni lainnya beberapa tahun sebelumnya.
“Pembinaan umat yang kami lakukan ini murni dari panggilan hati nurani demi cita-cita membangkitkan kembali kejayaan Hindu di Bumi Nusantara tercinta. Walaupun masih banyak tantangan yang mesti dihadapi, kami tetap maju pantang mundur”, ungkap Pandita Kumari dengan penuh keyakinan.
Menurutnya, tantangan lain adalah ketiadaan tenaga guru agama untuk anak-anak SD, SMP dan SMA utamanya di daerah-daerah yang masih terpencil. Untuk mengatasinya Pandita Kumari langsung melakukan pembinaan dan mengajar anak-anak sekolah. Syukurnya kini sudah disediakan tenaga penyuluh honorer non PNS oleh pembimas setempat. Keberadaan mereka kini sangat membantu Pandita Kumari dalam melakukan pembinaan umat. Begitu pun kerjasama antara pembimas, PHDI Provinsi dan PHDI Kabupaten juga sudah baik. Hanya saja pembinaan bagi umat di tempat-tempat terpencil masih terkendala buruknya akses sarana jalan serta ketiadaan jaringan telepon seluler untuk komunikasi.
Dari hasil perjuangan dan kerja keras itu akhirnya pada tanggal 20 April 2018 berhasil dibentuk organisasi kepemudaan umat Hindu yang disebut PHB. Dalam perkembangannya organisasi ini kini telah memiliki kelompok musik dan tarian khas Dayak yang sudah biasa tampil baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Dalam keyakinannya agama Hindu adalah agama yang bisa membuat hidupnya terasa damai dan bahagia karena didalam ajaran Hindu ada cinta bakti dan cinta kasih, menghormati serta menghargai leluhur.
|