Gayatri Sirah Mantra Inisiasi Weda

Posted by



Kompilasi oleh Acharya Rishi Sadhu Giriramananda


Gayatri Anugerah Niskala Luar Biasa

GAYATRI Mantra, memang benar benar merupakan anugerah luar biasa secara niskala bagi manawa. Sedangkan, Gayatri Sirah merupakan kepala atau sirah, Gayatri itu sendiri yang kerap juga dipakai sebagai media inisiasi. Karena itu, kedua nya suatu anugerah dari Weda Matha itu. Menekuni dan shadana intensif dengan metode itu, suatu good act untuk mewujudkan realitas tertinggi penyatuan dengan Sang Pencipta. Ibu Mantra itu diuraikan di dalam Rg Veda Mandala III Sukta 62 dan Sloka 10 sebagai awalnya berikut. :

Tat Sawitur WarenyamBhargo Dewasya DhimahiDhiyo yo nah Prachodayaat.Namun kemudian ditambah tiga dari tujuh Vyaruti, Om Bhur Bhuwah Swah ..

Maha Mantra ini diulang dalam
Mahanarayana Upanisad dan Surya Upanisad. Tertulis di dalam Mahanarayana Upanisad 35.1 . Disana ada sloka untuk memanggil Gayatri , sebagai berikut:

Om Ojo Asi Saho Asi Balamasi
Bhrajo Asi Dewaanam
Dhaamanamasi Wiswamasi
Wiswayuh Sarwamasi
Sarwaayur Abhibhur Om
Gayatrim Awahayami
Sawitrim Awahayami
Saraswatim Awahayami
Chandarsii Awahayami
Sriyam Awahayami
Gayatriaa Gayatri Chando
Wiswamitra Rishii
Sawita Dewataa
Agnir Mukham
Brahma Siro
Wisnu Hrdayam
Rudrah Sikha
Pertiwi Yonihi
Pranaa Apanaa Wyana Udana Samana
Saprana Swetawarna Saamkyaayana
Sagotra Gayatri
Caturwimsa Tyaksaraa
Tripada Sat Kuksih
Panca Siirso Panayane Winiyogah

Artinya :
Wahai Gayatri, Engkau adalah inti kekuatan. Engkau adalah kesabaran, daya mengatasi. Engkau adalah kesempurnaan. Engkau adalah tempat kediaman para Dewa dan nama nama mereka. Engkau adalah Alam Semesta. Engkau adalah jangka waktu, penguasa kehidupan. Engkau adalah setiap hal yang hidup. Engkaulah masa kehidupan semuanya. Engkau adalah pelenyap musuh kami. Engkau adalah kebenaran yang dinyatakan dengan Pranawa Om. Aku memanggil gayatri ke dalam hatiku. Aku memanggil Savitri. Aku memanggil Saraswati. Aku memanggil metrum dan Para Rishi. Aku memanggil Cahaya dari Para Dewa. Dari Gayatri metrumnya adalah Gayatri. Rishinya adalah Wiswamitra. Dan Dewatanya adalah Savitri. Api adalah wajahnya. Brahma adalah kepalanya. Wisnu adalah hatinnya. Shiva sebagai rambutnya. Pertiwi sebagai dasarnya / Yoni. Semua jenis nafas (Prana, Apana , Vyana , Udana dan Samana) sebagai nafasnya. Gayatri yang cemerlang sebagai Paramatman yang dicapai oleh Para Samkhya - Para suci tercerahkan - Dewata , Gayatri memiliki 24 Suku Kata yang tersusun ke dalam tiga pada , enam selubung dan lima kepala. Engkau sebagai Upanayana Weda - Inisiasi Weda.

Bisa juga sebelumnya berdoa kepada Ibu Gayatri:
Namaste Dewii Gayatri Sawitri Tripadaksare , Ajare Amare Maatas Traahi Maam Bhawasaagaraat
“Wahai Dewi ketiga aksara A U M , Gayatri memberi ilham abadi dan tak pernah tua, Oh Ibu Gayatri, lindungilah hamba dari lautan kelahiran kembali, hamba bersujud kepadaMu.”

Gayatri Matram Lengkap :

Om Bhuh
Om Bhuwah
Om Swah
Om Mahah
Om Janah
Om Tapah
Om Satya

Om tat savitur varenyam,
bhargo devasya dhimahi,
dhiyo yo nah pracodayat

Om Apo Jyoti Raso Amritam Brahma
Om Bhur Bhuwah Swah

Om berarti Hyang Widhi Wasa
Om Bhuh , Tuhan yang abadi
Om Bwah , Tuhan sang Pencipta
Om Swah , Tuhan yang bebas
Om Mahah , Tuhan yang Layak Dipuja
Om Janah , Tuhan Yang Tanpa Awal
Om Tapah, Tuhan sinar Kebijaksaan
Om Satyam, Tuhan Sebagai Kebenaran
Om Tat, Tuhan yang Abadi

Sawitur, sinar kreatif berwujud melalui Matahari
Warenyam, Tuhan tertinggi yang didamaikan oleh Para Dewa Tertinggi
Bhargo, Sinar yang memberikan kebijaksanaan , kebahagiaan dan kehidupan Abadi.
Dewasya, Sinar dari kesemarakan Tuhan
Dhimahi, kami bermeditasi
Dhiyo, intelek kami
Yo Nah, Yang Kita
Prachodayat, diarahkan oleh Hyang Widhi menuju pencerahan
Om Apo, yang melindungi kita dari rendaman karma
Jyoti, Sinar dari segala sinar
Raso, yang merupakan intisari dari segala sesuatunya
Amritam, yang memberikan anugerah kekalan
Brahman, Tuhan Yang Maha Kuasa
Bhuur Bhuwah Swah, yang meresapi Bumi, angkasa dan Sorga
Om , semoga Brahman yang Abadi, memberkati kita semua dengan penerangan yang murni

Artinya:
O cahaya bersinar yang telah melahirkan semua loka atau dunia kesadaran, O Tuhan yang muncul melalui sinar matahari sinarilah budi kami sehingga mencapai pencerahan sempurna.

Inilah makna dari mantra yang memiliki semua bija-mantra. Kesemuanya melambangkan kekuasaan Brahman dalam cahaya suciNya. Om melambangkan Tuhan, Bhur mewakili bumi, Bhuvah melingkupi semua bagian dari daerahnya dewata-dewata dan setengah dewata sampai kepada matahari. Sedangkan Svah mewakili dimensi alam ketiga yang diketahui dengan nama svargaloka dan semua loka-loka yang cemerlang dia atasnya.

Sebelum membedah Gayatri Mantra, ada baiknya membedah Mantra Savitri, yang kerap digunakan dalam Prosesi Diksa, Nabe di Bali kepada Sang Diksita. :

Kaman mata pita cainam
Yadut kadayato mitah
Sambhutim tasya tam
Vidyadyonavabhijayate

Acharyastvasya yam jatim
Vidhivad veda paragah
Utpadayati savitrya
Sa satya sa jara mara

Utpadakabrahmadatror
Gariyan brahmadah pita
Brahmananma hi viprasya
Pretya ceha ca sasvatam
Terjemahannya:
“Ibu dan Bapak melahirkan karena nafsu, maka ia lahir dari perut. Ketahuilah itu adalah kelahiran jasmani. Namun, kelahiran Dwija/ lahir kedua dengan Mantra Savitri, dari Dhang Acharya atau Nabe, atau Guru Pengajian yang telah Mahir dalam Veda. Nah itu lah kelahiran niskala, spiritual, adalah kelahiran yang sebenarnya, sempurna dan abadi. Diantara, yang melahirkan dan memberikan Pengetahuan Ketuhanan, maka yang memberikan Pengetahuan Brahma Vidya, adalah sebagai Bapak / Ayah yang utama. Karena lahirnya Brahmana, di dunia ini sungguh “abadi” di dunia sekala maupun niskala”

Gayatri mantra ini mempunyai getaran sangat kuat. Vibrasi seseorang yang mengucapkan Gayatri mantra itu dengan tulus dan penuh pengertian akan substansi Ibu Mantra itu, memang berkahnya sangat luar biasa. Ia akan menerima pencaran divinity rohani sangat luhur dan agung, dan dan bahkan akan membawa dirinya memperoleh pencerahan bathin tiada taranya. Banyak buku yang mengulas bagaimana kehebatan Gayatri mantram tersebut, namun hanya sedikit guru yang bisa memberikan pelajaran secara sistematis. Karenya relatif sedikit murid-murid punya knowlenge / pengetahuan oseterik dan pegangan kuat karena transformasi yang diterima relatif terbatas, untuk mewujudkan elevasi kesadaran yang lebih tinggi.

Namun, sejatinya Gayatri mantram itu pada dasarnya bekerja secara otomatis dalam kesadaran rohani manusia. Ini di sebabkan mantram itu mewakili setiap elemen dasar
manusia dan alam.

Manusia memiliki tiga bagian badan yaitu badan fisik, badan energy (aura atau cahaya) dan badan roh (atma) ketiga bagian badan ini saling terkait satu sama
lainnya. Badan fisik berhubungan dengan napas dan prana, dan badan roh berhubungan dengan kesadaran Brahman.

Di zaman yang serba tidak pasti ini, banyak sekali bermunculan masalah dalam kehidupan di dunia maya pada ini. Dari soal agama, ekonomi, sosial dan lain-lain. Dan yang lebih parah lagi adalah banyaknya kasus penyakit.
Memang, tidak bisa disangkal lagi dewasa ini materi menjadi tujuan paling utama. Anggapan mereka materi bagi seseorang menjajanjikan sebuah kebahagiaan.
Akibat sense pencitraan yang sangat kuat ini, banyak orang di zaman now melakukan perbuatan sangat dominan berorientasinya hanya material.
Maka, sering hukum Machiavelli pun dilakukan. Dan segala cara diupayakan pun dihalalkan. Agar asa nafsu duniawi dan ambisinya terpenuhi. Tidak di dunia kompetisi ekonomi yang sangat sangat dinamis ini dilakukan cenderung kotor. Faktanya, kerap terjadi realitas seperti itu.
Bahkan tidak sedikit potensi energy divinity yang inmanen pada setiap orang, justru diapresiai dan diaplikasikan dengan cara cara tak humanis, yakni menggunakan kekuatan black magic.

Hal goib itu diupayakan sebagai strategi yang sangat sangat tidak fair, mencelakai seseorang secara halus. Nah terlepas percaya atau tidak percaya dengan ilmu hitam. Dan akhirnya, banyak pula kemudian bermunculan dukun -dukun serta paranormal yang menjanjikan serta menjual berbagai macam kebolehan serta asesories untuk kedigjayaan atau kesaktian.

Jadi jika tidak kuat iman, bisa dipastikan di zaman now ini , kita justru jadi budak sense pencitraan diri. Memang di satu sisi kehidupan ini mencekam. Lalu haruskah kita lari dari kehidupan ini? Kemudian memutuskan mengasingkan diri pergi ke hutan atau gua? Atau sebaliknya kita mengambil jalan singkat bunuh diri?
Kedua-duanya adalah pilihan bodoh karena lari sebagai pengecut bin pecundang , dengan cara konyol. Hukumannya 60 ribu hidup sengsara di neraka. Karena itu, pilihan smart dan wise lah mau tidak mau harus diupayakan.
Kita harus menghadapi gelombang badai tersebut, namun dengan cara sangat halus serta bijaksana. Caranya, dengan strike bershadana Gayatri.
Apakah eksistensi suara dalam bahasa Weda, Sabda Brahman itu yang sesungguhnya adalah Omkara. Om adslah merupakan bija mantra dari Gayatri yang Agung. Suara itu diterima otak serta indra mata. Andai saja seseorang buta dan tuli sejak lahir pasti baginya dunia ini sama dengan tidak ada.
Kehidupan di dunia ini, memeng indra mengikat kita. Bahkan, ikatan ikatan indra sangat kuat mempengaruhi diri dan alam semesta ini. Karena itu agar terhindar dari masalah tersebut, tiada jalan lain kecuali mencari solusi atas permasalahan secara elegan.
Maka, kita harus berusaha bisa berada dalam posisi beyond the mind. That state very efektif overcome big problem the worldy life itu. Rubah lah mind set alias paradigma berpikir kita. Sebab sejatinya, dalam mind/ pikiran dan heart hati , segala karut marut, kemelut dunia itu bercokol.

Meditasi Gayatri
Sudah dikatakan Gayatri mantram itu mempunyai vibrasi sangat kuat terhadap otak dan batin, asalkan tahu bagaimana cara menggunakan mantra tersebut.
Pada hakekatnya gayatri itu berhubungan dengan pikiran, kesadaran, serta spirit dan sangat dibutuhkan guru yang khusus. Apabila ingin menjadikan Gayatri Mantra sebagai bagian lelaku shadana, meditasi , harus disertai melakukan puasa putih ( tanpa garam, dan tidak minum susu) selama dua hari untuk memohon berkat kepada Ibu Gayatri.

Lakukan puasa mulai hari Rabu (pagi) sampai Jumat (pagi) hanya makan nasi putih dan air putih saja dan lakukan puja Gayatri setiap pagi menghadap matahari terbit, siang hari, dan malam hari. Dalam mengucapkan Gayatri mantra enam kali di pagi hari, empat kali untuk siang hari, dan dua puluh sembilan kali pada malam hari. 
Lakukan puasa dan puja Gayatri dengan ketulusan hati. Jangan memohon suatu daya-daya sakti tertentu sebab belum tentu keinginan itu bisa terpenuhi. Setelah melakukan puasa dan puja gayatri selama dua hari barulah diperkenankan melakukan meditasi terhadap Gayatri mantra. Sebab api spirit kundalini sudah menyala.

Tambahan:
Dalam penjelasannya puasa putih ini dapat dilakukan sehari saja tapi harus pada hari kelahirannya. Misalnya lahir hari Senen, maka puasa dilakukan Senen pagi hingga Selasa pagi.
Sebelum meditasi lebih baik cucilah muka, tangan, serta kaki, atau anda mandi untuk membersihkan badan dari kotoran sekaligus membuat badan menjadi segar. Duduklah memakai alas dari kain, tikar, atau selimut, posisi punggung tegak lurus dan tangan diletakkan dipangkuan dalam posisi relek. Pejamkan mata, serta tenangkan pikiran berberapa detik, setelah itu ucapkan mantra "

OM Bhur, OM Bhuvah, OM Svah" ucapkan dengan suara lambat serta santai jangan tergesa-gesa sebanyak lima kali, ini bertujuan membersihkan lapisan pikiran.
Pada saat mengucapkan mantra ini arahkan pikiran pada mantra dan suara bukan pada bayangan pikiran. Setelah baca mantra selesai tutuplah mulut serta tenangkan pikiran lalu ucapkan Gayatri mantram...

" OM Bhur, Bhuvah, Svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya
dimahi, dhiyo yo nah pracodayat"

dengan lambat dan tenang di dalam hati. Arahkan pikiran serta getaran suara mantra pada jantung. Cukup niatkan saja bukan membayangkan.

Meditasi Gayatri mantram sangat efektif untuk berbagai macam keperluan. Seperti melindungi diri dari energi negatif, juga cantik rohani, memberikan kekuatan batin, kecerdasan dll. Kekuatan Gayatri mantra tidak bisa berfungsi apabila disertai niat kurang baik. Meditasi Gayatri mantra apabila dilakukan dengan itikad yang baik serta tulus, maka akan memberikan efek konstruktif dengan muncul keajaiban-keajaiban yang tidak bisa kita sangka dan bayangkan sebelumnya. Gayatri mantra itu bukankah bekerja pada tujuan si meditator namun yang berhak menentukan memberikan , karunia, energy, rahmat tak terbatas itu adalah Maha Devi Gayatri itu sendiri.

Bagaikan mobil, sang supirlah yang tahu kemana tujuan mobil itu. Bukan tujuan dari mobil tersebut yang dituruti sang supir.

Energy Gayatri masuk dari ubun-ubun melalui tulang belakang. Setelah turun dari Sahasrara melakui ibu sakti kundalini kemudian menyebar keseluruh tubuh fisik, tubuh energy, bahkan ke hrdaya atma.

Banyak guru-guru suci yang tercerahkan mengatakan "pencerahan itu akan didapatkan dengan cara intensif berjapa dan meditasi pada Gayatri mantra. Pada jaman kali yuga ini tiada yang mampu melepaskan lapisan kekotoran pikiran selain getaran halus Gayatri mantra itu.

Apa bila merasa ada sakit yang disebabkan ulah niat jahat seseorang, dan kalau percaya dengan Gayatri Mantram, maka bisa digunakan dengan cara berikut ini.
Sediakan air bersih , higienis, untuk diminum, lalu jemurlah air tersebut pada cahaya matahari serta cahaya bulan di malam hari. Setelah air tersebut dijemur oleh kedua unsur cahaya matahari dan bulan itu maka berdoalah pada Om Paramashiva - Ibu Gaytri sambil membaca Gayatri mantram 11 kali, setiap habis membaca gayatri mantram tiupkan nafas pada air tersebut. Air tersebut bisa diminum atau dipakai campuran obat, mandi dan lain-lainnya. 
Dengan kekuatan energi gayatri itu, segala macam bentuk energi jahat kiriman seseorang akan hancur oleh kekuatan dari vibrasi dasyat mantra Gayatri itu.

Sering vibrasi, prana Gayatri itu dapat dibuktikan oleh mereka yang mempercayai Gayatri Mantra itu. Ada banyak lagi cara-cara yang bisa dijadikan renungan. Namun, intinya Gayatri mantra itu memberi solusi efektif, menuntaskan dilema mengatasi permasalahan dalam hidup di dunia ini.

Gayatri Yang Agung
Sang Brahmana, Dwija, Sulinggih atau Pandita, diwajibkan melaksanakan sadhana Omkara dan juga Gayatri minimal 1200x setiap hari. Dengan demikian, barulah eksistensi kompetensi sebagai sang wiku punya kualifikasi signifikan.

Walaupun seorang Brahmana/Dwijati mengambil pekerjaan apapun selain kegiatan kebrahmanaan, maka dia akan diampuni dan dibebaskan dari reaksi dosa bila menchantingkan Omkara dan Gayatri sesuai dengan yang dipersyaratkan itu.

Seorang Dvijati yang lupa atau tidak menchantingkan Omkara Gayatri Savitri dalam sehari maka dia dinyatakan gugur kebrahmanaanya

Karena itu sang shadaka harus melaksanakan penyucian ulang dengan Gayatri Sadhana dan Acamana.

Seorang Dwijati yang tidak sempurna pengucapan mantranya ketika melaksanakan homa yajnya akan diampuni dosanya dengan gayatri Mantra.

Dapat dikutip dari beberapa sloka Bhavisya Purana (BP)  ini mewajibkan seorang Brahmana untuk menchantingkan OMkara dan Gayatri Savitri.

Bhavisya Purana 4.12-13 menegaskan
“ sruyatam capi rajendra yathonkaram dvijor’hati prakkulan paryupasinah pavitraiscaiva pavitah pranayamais tribhih putas tatastvonkaram arhati om karalaksanam capi srnusva kurunandana"
Wahai .... putra dynasty kuru, dengarkanlah dengan seksama kenapa seorang dwijati wajib menchantingkan OM, dengan menchantingkan OM 21x selama pranayama dengan penuh ketekunan, di tempat duduk maupun dipinggir danau ataupun dipinggir sungai, seorang brahmana akan tersucikan/termurnikan

Bhavisya Purana 4.17 
"sahasra krtvastvabhyasya bahiretat trikam dvijah mahato’pyenaso masat tvacevahir vimucyate"
Ketika melakukan shadana yang lebih intensif di tempat nyaman di luar Grya/ Pertapaan. Misalnya, jika seorang Brahmana menchantingkan OM seribu kali sehari, dalam waktu satu bulan dia akan terbebas dari reaksi dosa terburuk sekalipun. Itu sama halnya, bagaikan ular yang menanggalkan kulit lamanya (berganti dengan kulit baru – mekules bahasa bali)

Bhavisya Purana 4.27-31 
kuryad anyanna va kuryan maitro brahmana ucyatepurvam sandhyam japamstisthet savitri marka darsanatpascimam tu samasinah samyagrksa vibhavanat dinasyadau bhavetpurva sarvaryadau tatha para  sanaksatra para jneya apara sadivakarajapams thisthan param sandhyam naisameno vyapohatiaparam tu samasino malam hanti divakrtam nopa tisthati yah purvam nopaste pascimam nrpa sa sudravad vahiskaryah sarvasmad dvijakarmanah apam samipe niyato naityakam vidhimasthitah
Walaupun, seorang brahmana melakukan pekerjaan lainnya atau tidak (selain pekerjaan/kegiatan sebagai seorang brahmana), dia akan dinyatakan sebagai seorang brahmana yang tulen alias asli atau Brahmanan yang sebenarnya bila menchantingkan gayatri savitri, di pagi hari sebelum matahari terbit menchantingkan gayatri savitri sambil berdiri, menchantingkan gayatri savitri sambil duduk di sore hari sebelum bintang terlihat di langit.

Sekali mengulang Gayatri lagi di pagi hari ketika matahari terbit dan sekali lagi di sore hari ketika bintang telah nampak, dengan japam gayatri mantra di pagi hari semua, maka dinyatakan, reaksi dosa di siang hari terhapuskan, dengan japam gayatri savitri di sore hari segala reaksi dosa di malam hari terhapuskan, wahai rajaku

Namun bagaimana dengan seorang dvijati yang tidak menchantingkan gayatri savitri setiap pagi dan sore hari ? . Maka sang Shadaka itu dianggap telah jatuh dari posisinya sebagai seorang brahmana.

Tidak  lagi mendapatkan keagungan sebagai seorang brahmana. Karena itu suka tidak suka, sadar tidak sadar, maka hukumnya wajib bagi Sang Brahmana itu menchantingkan gayatri mantra setiap hari. Bahkan dengan pikiran terpusat, utamanya duduk didekat sumber air :

Bhavisya Purana 4.32-33
“savitrim apyadhiyita gatva’ranyam samahitah veda upakarane rajans vadhyaye caiva naityakenatra dosos tyanadhyaye homa mantresu va vibho naityake nasti anadhyayo brahma satram hi tats mrtam”
wahai rajaku, sebagai alternative pilihan, seseorang dapat pergi ke hutan untuk menchantingkan gayatri savitri untuk mendapatkan keheningan sempurna, tidak akan disalahkan bila seorang brahmana tidak mempelajari veda setiap hari, dan tidak disalahkan juga apabila melaksanakan homa yajnya dengan pengucapan mantra yang tidak sempurna, jika dia menchantingkan gayatri savitri setiap hari dengan penuh keyakinan.

Sloka itu berkaitan dengan sloka berikutnya, bahwa kewajiban seorang brahmana adalah mempelajari veda. Namun apabila tidak sempat belajar satu atau dua hari maka bisa mohon pengampunan dengan gayatri savitri.
Betapa agungnya OMkara dan Gayatri Savitri ini sehingga merupakan suatu kewajiban utamanya bagi Brahmana/Pandita minimal mengucapkan 4 X 108 dengan japa Gayatri dalam sehari.

Ketika, Brahmana mengabaikan Mantra Gayatri itu, malah sangat keras sanksi , hukuman niskalanya. Sanksi itu sebagaimana disebutkan dalam Kitab Parasara Dharmasastra (PD). Kitab ini merupakan Weda Smerti untuk zaman Kaliyuga. Diwejangkan :
"Gaayatri rahito viprah suudaadapyasucir mavet, gaayatri brahma tattvajnnah sampuujyante dvijottamaah"
“Seorang Brahmana tanpa mantra gayatri , lebih hina dari seorang sudra. Para Brahmana yang mengetahui Brahman Yang Tertinggi dan bhakti terhadap Mantra Gayatri, adalah terkemuka dan kemuliaan dan kesucian”.  (PD VIII. 31)
"Saavitryaas caapi gaayatyah sandhyo paastyagni karyayoh ajnnaanaat krsukarttaaro braahmanaa naama dhaarakaah"
Para Brahmana yang tidak tahu tentang Veda, Gayatri, dan Sandya dan mereka yang tidak memberikan suatu persembahan kepada Api Upacara Suci, dan hidup bertani, hanya namanya saja Brahmana. (PD VIII. 11)

"Sa eva niyamo graavyo yam ko’pi vaded dvijah, Kuryaad vaakyam dvijaanaan ca akurvan brahmahaa bhavet"
Apapun yang ditetapkan seorang Brahamana, merupakan hukum kebijakan. Ia yang mengabaikan perintah seorang Brahmana , dapat dianggap sebagai seorang pembunuh Brahmana. (PD VI. 57)
"Aapatkale tu viprena bhuktam suudra grhe yadi, manastapena sudhyeta drupadaam vaa satam japet"
Brahmana yang makan nasi di rumah orang sudra selama waktu duka cita, dalam keadaan itu “penebusan dosanya” adalah dengan mengulang ulang mantra Gayatri sebanyak 100 kali. (PD XI. 19)

Maka sebaiknya mantra Gayatri itu diucapkan 1.000 atau satu kalpa yakni 11 X putaran japamala atau 1.188 kali dalam sehari dibulatkan mengucapkan Gayatri Mantra jadi 1200x sehari. Maka, ia benar benar adalah Brahmana yang dianggap memiliki kualifikasi dan kompetensi berarti , totalitas dan komit menjalankan swadharmanya. 

Demikian catatan ringan Acharya Rishi Sadhu Giriramananda, terkait keagungan mantra Gayatri bagi Sang Dwija alias Brahmana. 

Note penulis sejak 1991 jadi sudah 29 th telah rutin mengucapkan Gayatri Mantra, baik japa, meditasi, bahkan pernah tiga hari Homa / Agni Hotra non stop Gayatri Mantra. Selain itu, khusus inisiasi/ Diksa Gayatri di Ashram khusus Gayatri, dengan Mahagurunya Swami Upendra, dari Kaapur, Uttarpradesh, India Utara. Sudah banyak anugerah sekala dan niskala diperoleh dari Shadana Gayatri ini. 
Inggih kirang langkung ampurayang, Tat Asthu Svaha Om Kham Brah Esa Paramashivastah















Acharya Rishi Sadhu Giriramananda


Blog, Updated at: Mei 31, 2020

Postingan Populer

Buku VPA

Harga Rp 100.000 Harga Rp 50.000

Pemesanan silahkan KLIK DISINI
Bank BNI No 0864571776 an VPA Cabang Lombok

Cari Blog Ini


vedaposhana.ashram@gmail.com


  


TRI SANDHYA




https://www.ichintb.or.id/p/blog-page_56.html

Pusat Belajar Sansekerta

Bahasa Sansekerta adalah Bahasa Weda sebagai sumber dari segala sumber ilmu. Sebagai Umat Hindu sudah saatnya mengetahui dan memahami isi Kitab Suci Weda dengan belajar Bahasa Sansekerta
Ayo Belajar Bahasa Sansekerta