Perspektif Taittiriya , Maitri Upanisad dan Bhagawad Gita
Kompilasi
Acharya Rishi Sadhu Giriramananda
Makanan, sejatinya sangat vital dalam keberlangsungan kehidupan sarwa prani termasuk manawa. Sebab , makanan bukan saja merupakan Trimurti dan mahluk tertua di jagat ini, juga disebutkan sebagai pohon penyembuh untuk semuanya. Karena itu, sebelum makan wajib hukumnya menyembah/ berdoa kepada makanan itu.
Keutamaan makanan itu dimuliakan dalam, Taittiriya Upanisad Bab 2. 2.
Anaad vai prajah prajayante , yah kas ca prthivim sritah ,
atho nnenaiva jivanti , arhainadapi yanty antatah,
annam hi bhutanam jyestham tasmat sadvausdham ucyate.
Annad bhutani jayante , jatany annena vardhante adyate’tti ca bhutani,
tasmaad annam tad ucyate iti; Tasmaad va etasmad anna rasa mayyat anyo ‘ntara aatma prana mayah tenaisa puurnah , sa va esa purusa vidhi eva, tasya purusa vidhataam anvayam purusavidah , tasya prana eva sirah , vyaano daksinah paksah , apana uttarah paksah, akasa atma , pertivi puccham pratistha , tad apy esa sloko bhavati.
Artinya :
“Dari makanan , sesungguhnya dihasilkan mahluk apa saja yang ada di bumi. Hanya dengan makanan saja mereka bisa hidup. Kedalam makanan mereka akan lewat pada akhirnya. Karena itu, “makanan” disebut pohon penyembuh semuanya. Karena siapa saja yang menyembah “Brahman” sebagai makanan, akan memperoleh semua makanan. Sebab makanan, sebetulnya “mahluk tertua” yang dilahirkan. Karena itu, makanan disebuh sebagai pohon penyembuh semuanya. Dari makanan lah mahluk mahluk dilahirkan dan dibesarkan. Dia disantap dan menyantap benda benda karena itu dia disebut makanan. Namun, makanan berbeda dari Atman yang memberikan sumber kehidupan dengan prana adalah kepalanya, vyana sisi kanannya, apana sisi kirinya, angkasa badannya dan bumi dasar atau bagian bawahnya”.
Maitri Upanisad, menyebutkan “Esa’ thannam apas candrama ity appyanavati” artinya, Makanan , bulan adalah bentuk pertumbuhan dari omkara. Karena itu Trimurti juga dikatakan hadir dalam makanan itu, karenanya sebelum menyantap makanan harus mengucapkan doa mantra kepada makanan itu;
“Annam Brahma Raso Wisnu Bhokta Devo Maheswara”
artinya
"makanan adalah Brahma, sarinya adalah Wisnu dan yang mencerna sari sari makanan itu adalah Maheswara”
Bagian makanan yang paling kasar adalah Brahma, bagian yang lebih halus adalah Wisnu dan bagian yang paling lembut sari sari makanan adalah Shiva. Karenanya hormatilah makanan sebagai Trimurti Brahma, Wisnu dan Shiva. Makanan itu sebetulnya lebih tua dari manusia, makanan memberikan dan menjaga kehidupan kita, karena itu sebelum makan harus berdoa sehingga makanan itu menjadi prasad / lungsuran , surudan Ida Bethara.
Dalam Bhagavad Gita , doa kepada pada sloka IV. 24 dan Sloka XV.14 , sebagai berikut :
Brahmarpanam Brahma havir
Brahmaagnau Brahmanahutam
Brahmaiva Tena Gantavyam
Brahma karma Samaadhina
Persembahan yadnya adalah Brahman.
Pengorbanan itu adalah Brahman,
jika Pengorbanan itu dikorbankan kepada Api Tuhan,
maka kepada Brahman lah datangnya,
seseorang yang melakukan kerja / persembahan kepada Brahman.
Diperkuat juga dengan Sloka XV. 14
Aham vaisvanaro bhutva praninam deham aaritah pranaapana samayuktah pacamy annam catur vidam
dengan menjadi api kehidupan, yang bersemayam di setiap mahluk yang bernafas ,menyatu dengan nafas yang ditarik dan nafas yang dikeluarkan , Kucernakan semua , empat jenis makanan.
Demikian kompilasi catatan ringan ini, Tat Asthu Svaha Om Kham Brah Esa Paramashivastah🙏👍🕉🔱👍🙏 Omkara ya namah
Acharya Rishi Sadhu Giriramananda