BELAJAR SANSKERTA
ALA YAYASAN
DVIPANTARA
SAMSKRTAM
Oleh:
Pandita Agni Premadasa
(Dr. Drs. I Wayan Gede
Suacana, M.Si.)
·
Eksistensi
Bahasa Sanskerta
Bahasa Sanskerta yang secara etimologis berarti ‘berbudaya“, “lengkap,” dan
“sempurna,”. Bahasa Sanskerta merupakan bahasa tertua yang ada di dunia
dimana tulisannya dikenal dengan huruf Devanagari. Sanskerta merupakan ibu dari
semua bahasa yang ada di dunia. Hampir semua ilmu pengetahuan penting termuat
dalam sastra-sastra kuno menggunakan bahasa sanskerta, seperti: Artha
Sastra, Ayur Veda, Yoga Sutra dll.
Ceramah Sir William Jones, untuk Asiatick Society of Bengal di Calcutta, 2
Februari 1786, mengatakan bahwa: Bahasa Sanskerta, bagaimanapun kekunaannya,
memiliki struktur yang menakjubkan. Lebih sempurna daripada bahasa Yunani,
lebih luas daripada bahasa Latin dan lebih halus serta berbudaya daripada
keduanya.
Hasil penelitian pada 110 pusat penelitian ilmiah membuktikan bahasa
Sanskerta dinilai paling pas untuk pemrograman komputer, sebagai bahasa
sempurna tanpa kesalahan dan satu-satunya bahasa yang mampu diprogram
untuk komunikasi manusia dengan mesin (NASA dan Sanskrit) sehingga ini juga
merupakan salah satu keajaiban kecerdasan manusia yang tidak bisa tergerus oleh
jaman. Saat ini ada 80 universitas di dunia mengajarkan bahasa Sanskerta
· Perkembangan
di Nusantara
Bahasa Sanskerta dibawa ke Nusantara sekitar abad ke-1 M dan penggunaan bahasa ini hanya sebatas di kalangan kerajaan saja.
Hal itu digunakan untuk membuat bhisama kerajaan ataupun kisah atau kejadian
penting yang terjadi saat itu yang diabadikan dalam prasasti ataupun daun
lontar.
Banyak prasasti yang ditemukan memiliki tulisan yang menunjukkan bahwa
prasasti tersebut dibuat sekitar pada abad ke 5. Prasasti dengan bahasa
Sanskerta banyak ditemukan pada bekas kerajaan Kutai di Kalimantan, Sriwijaya
di Sumatera, Taruma Negara ditanah Sunda dan Majapahit di kawasan Jawa Timur.
(Keterangan Foto: Guruji Anand Krishna memberikan materi “Perkembangan
Budaya Sankserta di Nusantara” dalam Pembelajaran Sanskerta Yayasan Dvipantara Samskertam)
Bahasa Sanskerta menjadi cikal bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Bali
dan daerah lainnya di Indonesia yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari
(lingua franca). Artinya bahasa Sanskerta hidup terus selama tradisi
kependetaan menggunakannya untuk memimpin doa.
Kata-kata seperti agama, durhaka, surga, neraka, pahala, dan dosa
berasal dari bahasa Sanskerta, yang memang lebih dulu masuk memengaruhi
bahasa-bahasa di Nusantara.
Begitu juga kata: dasar negara Pancasila, semboyan integrasi nasional
Bhineka Tunggal Ika, semboyan TNI Swabuana Paksa, Jala Sena Stri,
Jalesveva Jayamahe, nama gedung Bina Graha, Graha Wiyata, Samapta Kridha
Graha.
Nama penghargaan nasional dari negara seperti Parasamya Kertanugraha,
Pataka Parasamya Purnakarya Nugraha, Anugerah Adipura, Satya Purnabhakti
Kencana, diserap dari kata-kata bahasa Sanskerta.
· Manfaat
Belajar Sanskerta
Kimartham vayam samskrtam pathanam? (Apa tujuan belajar bahasa sanskerta?)
Jnanartham bhavisyamaah (untuk memperoleh pengetahuan suci)
Pratamam: Catur
Vedam, Bhagavadgitam, Manava Dharmasastra, Canakya Nitisastra ca sarve grantam
samyak basha samskrtam santi (Pertama: Catur Veda, Bhagavadgita, Manava
Dharmasastra, berbagai lontar, semuanya berbahasa Sanskerta)
Dvitya:
Pancanavatih bahu Bali Dvipe janasya namah Samskrtam basha; (Kedua:
banyak nama-nama orang Bali memakai bahasa Sanskerta. Nusantara/ Indonesiayah
dvipam nama Sabangtah Merauke ca Samskrtam basha.(Nusantara/ Negara Indonesia
dari Sabang sampai Merauke banyak memakai nama Sanskerta)
Tritiye: sarve
devaah sarve devii ca samkrtasya nama; (Ketiga: semua nama deva dan devi
memakai bahasa Sanskerta)
Caturty: Janaasya
sariram api samskrtam basha.(Keempat: semua anggota tubuh kita memakai
bahasa Sanskerta)
Kelima,
penguatan bahasa Sanskerta melahirkan cara berpikir kritis dan selektif
terhadap kandungan ajaran agama Hindu.
Keenam,
pelajaran bahasa Sanskerta akan menjadi muara pencarian tentang hakikat
kebenaran ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari dan diakses oleh setiap orang
tanpa memandang golongan dan profesi.
Ketujuh,
melahirkan “Generasi Emas” di “Jaman Emas” yaitu generasi penerus yang
cerdas, punya penalaran dan budaya yang tinggi.
(Keterangan
Foto: Belajar Sanskerta Sambil Bermain salah satu Model Pembelajaran di Yayasan
Dvipantara Samskertam)
· Yayasan
Dvipantara Samksrtam
Yayasan Dvipantara Samskrtam yang berdiri pada 19 September 2017 bergerak di
bidang sosial, kemanusiaan dan pendidikan memiliki Visi: masyarakat bijaksana
berlandaskan pengetahuan luhur Sanskerta serta
Sedangkan Misinya:
·
Menjadikan Sanskerta sebagai bahasa percakapan
·
Mengembangkan kemampuan membaca, melantunkan dan mengerti Sastra Sanskerta
dan Veda
Kegiatan utama di bidang pembelajaran bahasa Sanskerta yang bertujuan untuk
membangkitkan (kembali) budaya Sanskerta di Nusantara umumnya dan di Bali
khususnya karena akar kebudayaan Nusantara tidak terlepas dari budaya Sanskerta
yang termuat dalam sastra-sastra kuno Nusantara.
Pembelajaran Sanskerta oleh Yayasan Dvipantara Samskrtam sedikit demi
sedikit kini mulai menampakkan hasil. Setidaknya sejak yayasan ini berbadan
hukum setahun lalu ada 500 an orang dari Bali dan Sulawesi yg sudah mengikuti
pembelajaran 10 hari (Samskrtam Shibiram ), 90 an orang melanjutkan ke kelas
Sanskerta mingguan (Samskrtam Saptahekamelanam). Ada delapan orang guru yg sdh
fasih berbahasa Sanskerta, ada 42 orang calon guru yg baru saja mengikuti Camp
Pembelajaran 10 hari (Siksakah Prasiksana Vargah) dengan mendatangkan dua orang
Guru Sanskerta dari India Dr. Shri Anand Kumar dan Shri Ramakrishna Bat
Sementara dua orang sisya remaja putri berbakat telah dikirim oleh Yayasan
Dvipantara Samskrtam untuk mempelajari Jyotisa dan Vedanta pada universitas
ternama dg bahasa pengantar Sanskerta di India.
Salah satu hasil pembelajaran Sanskerta di Yayasan Dvipantara Samskrtam
adalah pentas sendratari berbahasa Sanskerta yang didukung oleh 15 anak-anak
tingkat SD pada pembukaan World Hindu Meet 2018 yang diselenggarakan oleh World
Hindu Parisad di Art Center 23 Juni 2018 lalu.
(Keterangan Foto: Latihan Percakapan
Bahasa Sanskerta Sederhana Sehari-hari)
Beberapa program/ kegiatan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh
Yayasan Dvipantara Samskrtam antara lain:
1.
Samskrtamshibiram: Kelas gratis bahasa
Sanskerta berkelanjutan dua jam setiap hari selama 10 hari, setelah itu
dilanjutkan dengan pertemuan seminggu sekali (Saptahekamelanavargah).
Sampai saat ini kegiatan belajar sudah berjalan di lima kabupaten di Bali
dengan 41 kali Shibiram dengan jumlah peserta kurang lebih 550 orang.
2.
Balakendram: Kegiatan belajar Sanskerta,
Gitam, Veda dan bermain untuk anak-anak. Balakendram sudah dilaksanakan di
Jalan Kaswari Denpasar dengan jumlah siswa 20 orang.
3.
Vidyalaye Samskrtam: Pengiriman tenaga pengajar
Sanskerta ke sekolah-sekolah yang ingin mengembangkan Sankserta sebagai
ekstrakurikuler maupun mata pelajaran wajib. Disediakan buku penunjang dan
latihan sesuai tahapan. Sudah dilaksanakan di SMP Sathya Sai, One Earth School
dan Yayasan Widya Sentana.
4.
Naipunya Vargah & Siksakah Naipunya Vargah (Kelas
untuk keterampilam mengajar selama 3 hari). Kegiatan ini sudah dilaksanakan
pada hari Jumat 30 Maret s/d Minggu 1 April 2018.
(Keterangan
Foto: Antusiasme Peserta Mengikuti Pembelajaran Sanskerta di Yayasan Dvipantara
Samskrtam)
5.
Aksara Naipunya Vargah yaitu belajar khusus untuk
Aksara Devanagari selama lima hari selama 2 jam. Kegiatan ini
dilaksanakan di dua lokasi yaitu Gianyar dan Denpasar. Untuk daerah Gianyar dilaksanakan
pada hari Jumat 13 April s/d selasa 17 April 2018 dan daerah Denpasar
dilaksanakan pada hari Rabu 9 Mei s/d Minggu 13 Mei 2018.
6.
Ekadinatmakavargah yaitu pembelajaran bahasa
Sanskerta selama satu hari yang dilaksanakan di Sekar Tunjung Center Denpasar
pada hari Sabtu, 3 Maret 2018. Kegiatan ini mengundang
pejabat terkait untuk sosialisasi keberadaan Yayasan Dvipantara Samksrtam dan
sebagai persiapan pelaksanaan kegiatan SAMYOGI (Samskrtam, Yoga dan Giitaa).
7.
Bhasabhodanavargah yaitu kelas Sanskerta selama
5 hari yang diikuti oleh peserta yang sudah melaksanakan Shibiram yang akan
dilaksanakan pada bulan Juli 2018.
8.
Prasiksa Vargah yaitu kelas untuk latihan
mengajar selama 10 hari. Dilaksanakan mulai hari ini Jumat 22 Juni 2018 s.d.
Senin 2 Juli 2018 dengan jumlah peserta 42 orang.
(Keterangan Foto: Peserta
Prasiksa Siksakah Vargah, Pelatihan Calon Pengajar Sanskerta)
9.
Yugapat Shibiram yaitu Shibiram yang
diadakan serentak 15 hari sebelum Samskrtadinotsavah.
10. Samskrtadinotsavah
(Peringatan Hari Sanskerta) akan dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2018.
11. Matru
Pitru Vandanam kegiatan penghormatan kepada kedua
orang tua yang kali kedua akan dilaksanakan pada bulan Desember 2018.
12. Giitaa
Jayanti (Pembacaan Kitab Suci Bhagavad Gita) akan dilaksanakan
pada hari Senin 19 Nopember 2018.
13. Juga disediakan kursus
bagi para guru/ dosen yang berminat mengajarkan bahasa Sanskerta di sekolah/
perguruan tinggi.
14. KURSUS LEWAT POS: disediakan kursus lewat pos dengan
tahapan pembelajaran Sanskerta yaitu:
Pravesa (tahapan
pertama/ dasar)
Paricaya (tahapan
kedua)
Siksa (tahapan
ketiga)
Kovida (tahapan
keempat)
Kursus ini akan dibantu
dengan kelas dan buku pendamping
15. MARKANDEYA VEDA VIJNANA
GURUKULA: pembelajaran sistem
gurukula di Banjar Kutabali Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten
Karangasem dengan luas lahan 49 are. Gurukula ini nantinya akan dijadikan
sebagai tempat pembelajaran bahasa dan sastra Sanskerta, Bahasa Jawa Kuno
dan Bahasa Bali
16. PEMBELAJARAN LEWAT
RADIO/TV: pembelajaran reguler
bahasa Sanskerta melalui media RADIO/TV lokal/ nasional.
Program dan kegiatan Yayasan
Dvipantara Samskrtam tidak hanya terkait dengan bahasa, tetapi juga mendalami
bidang sosial budaya, kemanusiaan dan pendidikan nilai-nilai kemanusiaan (human
Values).
Jayatu Samskrtam Jayatu
Dvipantara
Jayatu Samskrtam Jayatu
Sanathana Dharma